Mentan Amran Sambut Hangat Pengaduan Mahasiswa Terkait Nasib Petani

By Admin

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Bersama Mahasiswa (Foto: Humas Kementan) 

nusakini.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyambut baik pengaduan Senat Mahasiswa Indonesia yang diwakili oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Pertanian Indonesia (FKMPI) terkait temuan mereka di lapangan soal ketidaksejahteraan para petani di pedesaan, di antaranya alat mesin pertanian yang kurang produktif di lapangan. Bahkan Amran menyampaikan terimakasihnya kepada para “juniornya” itu karena dinilai sebagai bentuk kepedulian pada pembangunan pertanian.

Selain itu, para mahasiswa mengaku gelisah dan resah mengenai program-program pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) seperti rehabilitasi jaringan irigasi, nasib penyuluh pertanian lapangan, alih fungsi lahan pertanian, pendistribusian pupuk dan benih, pendistribusian alsintan, peran kelembagaan petani dalam mewujudkan pertanian yang mandiri dan Permentan Nomor 03 tahun 2015 tentang Pedoman Umum Pendampingan UPSUS Pajale, yang dinilai belum terealisasi. 

Semula mahasiswa ingin menyampaikan hal tersebut melalui aksi demo, namun Menteri Amran yang mengetahui aksi tersbeut justru mempersilahkan mahasiswa masuk ke kantor Kementan untuk menyampaikan semua aspirasinya dengan cara santun dalam rangka membangun kepeduliannya terhadap pembangunan pertanian. 

“Sampaikanlah semua, mumpung saya ada waktu. Saya sempatkan pertemuan ini karena saya sayang kepada adik-adikku mahasiswa. Sampaikan keseluruhan apa yang akan disampaikan,” pinta Amran Sulaiman dengan senyum kepada 150 an mahasiswa, seperti dirilis Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Senin (26/9/2016). 

Pada kesempatan tersebut, Amran Sulaiman memaparkan semua capaian kinerja Kementan hingga akhir tahun ini. Mendengar itu, para mahasiswa merasa kaget karena apa yang mereka tuntut sudah dikerjakan oleh Kementerian Pertanian melebihi interpretasi mereka. 

“Kalau adik- adik menyampaikan agitasi sebaiknya pelajari dulu capaian Kementerian Pertanian. 10 yang kalian tanyakan tentang kinerja Kementan, kami telah kerjakan sebanyak 30,” terang Amran sambil bercanda. 

Lebih jauh, Menteri Amran menjelaskan bahwa jaringan irigasi telah dibanguan dan direhabilitasi seluas 3 juta hektar dalam kurun waktu 2 tahun. Kemudian soal penyuluh pertanian (PPL) telah diupayakan dan diangkat sebanyak 7500 dalam waktu dekat. Juga alih fungsi lahan telah dikendalikan melalui berbagai macam peraturan dan perundang – undangan. 

Sementara untuk distribusi pupuk tidak ada masalah setelah beberapa oknum yang menghambat ditangkap polisi. Sedangkan untuk benih, pihaknya telah menyalurkan secara gratis untuk 4 juta hektar. Tahun 2015, sebanyak 60.000 alat mesin pertanian (alsintan) sudah didistribusikan. 

“Bahkan tahun 2016 sebanyak 100.000 telah didistribusikan. Mengenai kelembagaan telah kami bangun kerjasama dengan Bank Nasional Indonesia (BNI). Soal pendampingan upaya khusus (upsus) padi, jagung, dan kedelai (pajale), hampir semua Eselon I dan II Kementan telah melakukan pengawalan dan pendampingan di tiap-tiap propinsi bersama dengan penyuluh dan TNI,” papar Amran Sulaiman. 

Untuk lebih mengetahui kinerja dan capaian Kementerian Pertanian, Amran Sulaiman meminta mahasiswa agar sering membuka berita on line dan social media akun resmi Kementan. “Sampaikanlah dengan baik apa yang saya terangkan ini kepada rekan-rekan adik-adikku mahasiswa dimanapun berada,” pinta Menteri Amran. 

Pada kesempatan tersebut, Mentan Amran berharap agar para mahasiswa menjadi agen kontrol untuk terus berperan aktif mengawasi jalanya distribusi benih, pupuk dan sarana produksi pertanian. “Apabila ada penyimpangan bisa dilaporkan kepada Kementan untuk ditindak tegas,” tuturnya, sambil menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa yang tidak meminta dana dari orang tua dan bahkan berjanji memberikan 1 combine harvester kepada mahasiswa yang bergerak di bidang usaha tani. (p/mk)